Kesenjangan distribusi tenaga kesehatan antara wilayah perkotaan dan daerah terpencil menjadi tantangan serius dalam pembangunan kesehatan nasional. Kekurangan tenaga medis, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya di daerah terpencil berdampak signifikan pada kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam mengatasi krisis ini, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) memegang peranan krusial sebagai garda terdepan dalam mencetak dan mempersiapkan tenaga kesehatan yang siap mengabdi di wilayah-wilayah yang paling membutuhkan.
Salah satu peran utama STIKes adalah menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademis dan klinis, tetapi juga memiliki jiwa pengabdian dan kesadaran akan pentingnya pemerataan pelayanan kesehatan. Beberapa STIKes bahkan memiliki program studi atau kurikulum khusus yang dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa bekerja di daerah terpencil, termasuk pemahaman tentang tantangan geografis, sosial budaya, dan epidemiologi penyakit yang khas di wilayah tersebut.
STIKes juga berperan dalam menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah, dinas kesehatan, dan berbagai organisasi non-pemerintah untuk memfasilitasi penempatan dan dukungan bagi alumni yang bersedia bertugas di daerah terpencil. Program insentif, beasiswa ikatan dinas, dan dukungan logistik yang diberikan oleh pemerintah daerah dapat menjadi daya tarik bagi lulusan STIKes untuk memilih berkarir di wilayah-wilayah yang membutuhkan.
Selain itu, STIKes dapat melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat yang fokus pada masalah kesehatan spesifik di daerah terpencil. Melalui kegiatan ini, civitas akademika STIKes dapat mengidentifikasi kebutuhan kesehatan masyarakat setempat, mengembangkan solusi inovatif yang sesuai dengan kondisi lokal, dan memberikan pelatihan kepada kader kesehatan atau tenaga kesehatan yang sudah bertugas di sana. Dengan demikian, STIKes tidak hanya mengirimkan tenaga kesehatan, tetapi juga memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kapasitas pelayanan kesehatan di tingkat lokal.
Pemanfaatan teknologi informasi juga dapat menjadi bagian dari peran STIKes dalam mengatasi krisis tenaga kesehatan di daerah terpencil. Program telehealth atau konsultasi jarak jauh yang melibatkan alumni STIKes yang bertugas di daerah terpencil dengan tenaga ahli di perkotaan dapat menjadi solusi untuk mengatasi keterbatasan akses ke spesialis atau tenaga kesehatan dengan keahlian tertentu. STIKes dapat menjadi pusat pengembangan dan pelatihan telehealth bagi para lulusannya.