Jangan Anggap Sepele: Bahaya Kebiasaan Menahan Buang Air Kecil bagi Kesehatan

Dalam kesibukan sehari-hari, banyak orang seringkali menunda atau menahan buang air kecil karena berbagai alasan, mulai dari pekerjaan yang menumpuk, perjalanan jauh, hingga tidak adanya fasilitas toilet yang memadai. Kebiasaan ini mungkin terlihat sepele, namun sesungguhnya dapat membawa dampak serius bagi kesehatan tubuh, khususnya pada sistem saluran kemih. Mengabaikan dorongan alami untuk buang air kecil secara rutin dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih (ISK) dan masalah ginjal lainnya.

Ketika kita menahan buang air kecil, urine akan tertahan lebih lama di dalam kandung kemih. Urine sendiri mengandung produk limbah, bakteri, dan zat-zat yang perlu dikeluarkan dari tubuh. Semakin lama urine tertahan, semakin banyak waktu bagi bakteri yang mungkin masuk ke kandung kemih untuk berkembang biak. Kandung kemih yang penuh dan meregang juga menjadi lingkungan yang lebih kondusif bagi pertumbuhan bakteri.

Peningkatan jumlah bakteri inilah yang secara signifikan meningkatkan risiko infeksi saluran kemih (ISK). Gejala ISK dapat berupa nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil, sering buang air kecil dengan volume sedikit, nyeri pada perut bagian bawah, urine keruh atau berbau tidak sedap, dan bahkan demam. Jika tidak segera ditangani, infeksi ini bisa menyebar ke saluran kemih bagian atas, mencapai ginjal.

Ketika ISK menyebar ke ginjal, kondisi ini disebut pielonefritis, sebuah infeksi ginjal yang serius. Infeksi ginjal dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ vital ini jika tidak segera diobati. Kerusakan ginjal dapat berujung pada penurunan fungsi ginjal, bahkan gagal ginjal kronis yang memerlukan dialisis atau transplantasi ginjal. Ini menunjukkan betapa berbahayanya kebiasaan menahan buang air kecil yang dianggap remeh.

Selain ISK dan masalah ginjal, menahan buang air kecil terlalu lama juga dapat menyebabkan masalah lain. Kandung kemih yang sering diregangkan di luar kapasitas normalnya dapat melemahkan otot-otot kandung kemih seiring waktu. Akibatnya, kandung kemih mungkin tidak dapat mengosongkan diri sepenuhnya, yang lagi-lagi meningkatkan risiko infeksi dan pembentukan batu kandung kemih. Dalam kasus yang ekstrem, menahan urine terlalu lama dapat menyebabkan bladder rupture, meskipun ini sangat jarang terjadi.

Tulisan ini dipublikasikan di Berita. Tandai permalink.